Viral Aksi Fans One Piece Kibarkan Bendera Bajak Laut
Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan aksi penggemar anime yang unik sekaligus kontroversial. Seorang pendaki mengibarkan bendera bajak laut One Piece, lengkap dengan simbol tengkorak khas kru Topi Jerami, di puncak Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa. Video dan foto-foto pengibaran ini menyebar cepat di platform seperti X (Twitter), TikTok, dan Instagram sejak Minggu, 3 Agustus 2025.
Aksi tersebut sontak menuai berbagai reaksi. Sebagian netizen menganggap tindakan itu sebagai bentuk ekspresi cinta terhadap budaya pop Jepang, khususnya anime One Piece yang telah menjadi fenomena global. Namun tak sedikit pula yang menilai hal itu tidak pantas, karena puncak Semeru dianggap sebagai tempat sakral oleh sebagian pendaki dan masyarakat lokal.
Beberapa pihak bahkan mengkhawatirkan tindakan ini bisa memicu gelombang aksi serupa di gunung-gunung lain, yang berpotensi mengganggu kelestarian dan etika pendakian.
Perspektif Pecinta Anime & Nilai Simbolik Bendera
Menurut komunitas fans One Piece di Indonesia, pengibaran bendera tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai perjuangan, persahabatan, dan kebebasan yang selama ini diusung oleh serial One Piece. Simbol bajak laut Topi Jerami telah menjadi ikon global, terutama setelah pengumuman season terbaru anime dan kabar tentang adaptasi live-action lanjutan oleh Netflix.
Bagi para penggemar, mendaki gunung dan mengibarkan bendera adalah bentuk perayaan petualangan layaknya Luffy dan kawan-kawan menjelajahi Grand Line. Meski begitu, sebagian komunitas fandom menegaskan bahwa aksi seperti itu seharusnya tetap memperhatikan etika lingkungan dan budaya setempat.
Kepopuleran anime sebagai bagian dari budaya global memang tidak terbantahkan. Menurut data dari Wikipedia, One Piece telah menjadi salah satu waralaba terlaris di dunia, dengan jutaan penggemar yang tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Respons Pemerintah & Pengelola Taman Nasional
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akhirnya angkat suara. Dalam pernyataan resmi, pihaknya menegaskan bahwa kegiatan yang melibatkan simbol atau atribut komersial di area konservasi harus mendapatkan izin terlebih dahulu. Jika tidak, maka akan dikenakan sanksi sesuai regulasi perlindungan kawasan konservasi.
Pihak TNBTS juga mengingatkan seluruh pendaki untuk menjaga kelestarian alam dan tidak membawa benda-benda yang bisa merusak atau meninggalkan jejak yang tidak sesuai. Tindakan seperti mengibarkan bendera, menggali tanah, atau meninggalkan atribut pribadi di area puncak dilarang.
DPR pun sempat menanggapi isu ini dalam sidang komisi pariwisata, dengan menyebut bahwa pemerintah harus membuat regulasi yang jelas tentang etika pendakian dan aktivitas di kawasan wisata alam.
Penutup: Antara Ekspresi Budaya & Etika Alam
Pengibaran bendera One Piece di Gunung Semeru memperlihatkan besarnya pengaruh budaya populer Jepang di Indonesia. Namun ekspresi fanatisme ini tetap perlu dibatasi agar tidak melanggar etika dan merusak lingkungan. Diperlukan edukasi menyeluruh kepada komunitas pecinta anime agar lebih bijak dalam menunjukkan dukungan mereka.